Elvisitante – Kementerian Kelautan dan RGO 303  Perikanan (KKP) memfasilitasi nelayan tuna asal Kampung Nelayan Modern Samber Binyeri Biak, Papua, untuk memenuhi sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC), agar hasil tangkapan nelayan memenuhi standard penangkapan dan penanganan yang berkelanjutan

Ini keberpihakan kita pada nelayan Papua, kita percaya bahwa nelayan juga bisa memenuhi sertifikasi MSC atau penangkapan tuna berkelanjutan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Budi menambahkan, dalam implementasinya, tuna tangkapan nelayan tersebut akan disimpan Koperasi Samber Binyeri Maju, pengelola Kampung Nelayan Modern (Kalamo).

Selanjutnya, ikan dari koperasi dilepas ke PT Perikanan Nusantara Jaya-grup PT Samudra Ulam, yang telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan koperasi

Budi mengatakan PT Perikanan Nusantara Jawa sebagai off taker tuna nelayan dengan kebutuhan mencapai 16 ton per hari, kerja sama koperasi dengan perusahaan swasta tersebut sekaligus pemanfaatan cold storage koperasi berkapasitas 10 ton yang dilengkapi dengan mesin ABF kapasitas 1 ton.

Fasilitas itu merupakan salah satu sarana dan RGO303 LIVE CHAT prasarana yang dibangun KKP di Kalamo Samber Binyeri Biak.Alhamdulillah fasilitas yang kita bangun bisa bermanfaat. Jadi ikan nelayan disimpan koperasi dan sudah ada swasta yang menyerap ikan tersebut,” ujarnya pula.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *